Tenggarong, Gerakan Aktif
Sepintas jika kita melihat Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB tenggarong tampak biasa saja, dengan penambahan blok ruangan, langgar, tempat/ruang kreatifitas narapidana hingga suasana dan kondisi lapas, tampat tidak ada yang berbeda.
Tetapi jika kita melihat dengan saksama, kita akan tersanjung, bagaimana tidak, kepala lapas kelas IIB tenggarong terdapat kebun sayur-sayuran di ruang lahan sekitar lapas yang sempit, yang membuat kita ternganga adalah hasil tanaman tumbuh dengan sempurna dengan hasil yang maksimal dan sangat subur.
Lahan terbuka yang terdapat di sekitar lapas ini jika dipelihara dengan baik akan memberikan lingkungan yang menarik nyaman dan sehat serta menyenangkan sehingga membuat kita melupakan sejenak kalau berada di dalam tahanan.
Misalnya dengan menanam tanaman produktif seperti tanaman hias, buah, sayuran, rempah-rempah dan obat-obatan. Dengan menanam tanaman produktif di lingkungan akan memberi keuntungan ganda, salah satunya adalah kepuasan jasmani dan rohani
“ Ya, kami mencoba mengoptimalkan program ketahanan pangan dengan menerapkan urban farming melalui pemanfaatan lahan pekarangan sekitar lapas untuk ditanami komoditas pangan.” Ujar Imam Setya Gunawan.
Saat ini, pihaknya tengah menggalakkan pemanfaatan perkarangan dengan konsep kawasan lapas pangan lestari. Dengan konsep itu, katanya, pola konsumsi warga binaan akan beragam karena komoditas seperti sayur terong, cabai dan tomat serta lainnya tersedia di halaman lapas.
Selain dari manfaat estetis dan produktif dari taman sayur ada manfaat lain yang bisa kita peroleh. Dengan taman sayur di lingkungan sekitar, kita ikut mendukung gaya hidup hijau yang merupakan suatu usaha untuk mengatasi laju pemanasan global yang bisa kita mulai dari kita.
Dengan optilmalisasikan lahan pekarangan LAPAS pada konsep dasarnya, diharapkan tujuan undang-undang pangan yang baru tentang pembangunan katahanan pangan sampai pada tingkat perorangan dapat diimplementasikan.
“Manfaat urban farming tersebut ingin saya tularkan kepada kepada masyarakat sekkitar, khsusnya mereka yang berkunjung, dan jika produksinya sudah berlebih bisa dijual untuk mengambil keuntungan. Kami berusaha mendorong untuk membangun kelompok tani supaya bisa mengoptimalkan lahan tersebut.” Ujar Imam Setya Gunawan.(adv)